Jumat, 12 Desember 2008

Ilmu Tasawuf

Seseorang disebut sebagai ahli 'tasawuf bila ia sudah membersihkan batinnya dengan cahaya Ma'rifat dan tauhid; atau karena mereka dinisbahkan kepada Ashabus-Suffah (orang yang hidup di ceruk masjid; bukan karena miskin, tetapi sengaja mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan kehidupan dunia untuk sementara); atau juga karena mereka memakai bahan pakaian bulu-bulu yang kasar. bagi tingkat 'mubtadi'(tingkat dasar) adalah bulu domba; bagi tingkat menengah, bulu kambing; dan bagi tingkat terakhir adalah bulu 'mar'az', yaitu bulu yang paling halus. Begitu pula tingkatan batin tergantung kepada martabat ketinggian keadaannya. Makanan dan tempat minumnya pun berbeda.

Oleh karena itu Ilmu dibagi tiga:
Pertama: Ilmu hal (ilmu tingkah) yang merupakan pusatnya ilmu dan diberikan kepada Rijalullah. Semangat para Rijal adalah dengan ilmu tersebut. Nabi bersabda: "Semangat Rijal akan mampu mencabut gunung." Yang dimaksud dengan mencabut gunung adalah mencabut kerasnya hati. Sifat kerasmya hati akan hancur dengan doa dan 'Tadharru' mereka. Firman Allah:

"Dan barangsiapa yang diberi hikmah maka sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak."

Kedua: Adalah kulit dari rahasia tadi yang diberikan kepada ulama'zahir, yaitu Mauizah Hasanah. Rasul bersabda:

"Seorang alim memberi peringatan dengan ilmu dan adab. Sedangkan orang yang bodoh memberi peringatan dengan pukulan dan marah."

ketiga: Adalah kulit yang paling luar diberikan kepada umara, yaitu adil secara lahiriah dan taktik. Firman Allah:

"Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik."(An-Nahl:25)

Dan banyak lagi ilmu tasawuf, ini hanyalah sebagian ilmu yang saya ketahui. Nabi bersabda: "Mencari ilmu adalah wajib."
Dan Al-Ghajali berkata:
"Hidupnya hati adalah ilmu, galilah ia. Matinya hati adalah bodoh, maka jauhilah ia. Bekal yang baik adalah takwa, maka berbekallah dengan takwa. Cukup bagimu apa yang kunasihatkan. Jadikanlah ia sebagai nasihat. Ridha Allah adalah Allah memberikan Qurbahnya kepada hamba-Nya tanpa melirik derajat."

Firman Allah dalam surah As-Syura ayat 23:

"Katakanlah:"Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam Qurbah."

Maksudnya adalah qurbah dalam satu perkataan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar